cnh

Kamis, 29 September 2011

RATUSAN HEKTAR SAWAH GAGAL PANEN MELANDA KECAMATAN PADAHERANG

SURYA NUSANTARA CIAMIS
Kemarau panjang yang juga menerpa Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis membuat sejumlah petani resah karena kebanyakan tanaman padi mereka berpeluang bakal gagal panen.Seperti yang disampaikan SUKIM (55) warga Dusun Nanggewer Rt:010/05 Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang  saat ditemui SN di sawahnya, bahwa lahannya seluas 600 bata berisi tanaman padi rusak akibat panjangnya musim kemarau ini.“Selain rusak dan mati, padi juga tidak berisi. Rusak tanaman padi, selain dikarenakan kemarau juga karena besar serta kencangnya angin mempengaruhi pertumbuhan padi,” Ungkap Sukim.
Ketika ditanya, mengenai hama selain kemarau, SUKIM mengatakan, untuk hama selain karena kemarau hama tikus juga menyerang sejumlah persawahan padi di Kecamatan Padaherang. “Lahan persawahan saya juga termasuk menjadi korban hama tikus,” jelasnya.
Menurut Sukim, lahan sawah mereka yang mati dan gagal panen ini adalah lahan sawah yang berada di Blok Cincin Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang yang setiap musim hujan selalu kebanjiran dan saat musim kemarau kering. “Biasanya untuk sawah blok cincin waktu panenan kemarin(sebelum kebanjiran) hasil tanaman padinya selalu bagus,tapi sekarang pendapatan minim untuk bayar pupuk aja kurang” terangnya. 
Saat SN bertemu dengan SAIMAN Perangkat Desa Ciganjeng bagian EKBANG mengatakan bahwa Mengenai adanya gagal panen akibat padi tidak berisi, karena seharusnya bunga padi tersebut saat mulai perkembangannya harus mendapatkan masukan air yang cukup. “Namun karena saat bunga padi mulai berkembang tetapi kondisi air sudah kering, akibatnya perkembangan padi tidak optimal sehingga yang didapat banyak padi yang tidak berisi,” pungkasnya.Warga petani khususnya di Desa Ciganjeng dan se-Kecamatan Padaherang pada musim kemarau sekarang ini banyak  yang dirugikan dari hasil tanaman padinya.(DEH/NO)

Pilkades Desa Cipareuan Kecamatan Cibiuk Berjalan Lancar

Setelah kades Cipareuan Gunrana mengundurkan diri dari jabatannya  hampir selama enam bulan. Dan untuk mengisi kekosongan sementara dijabat oleh Sekdes Orin.
Pada Minggu pekan dilakukan pemilihan Kades Cipareuan untuk menjabat piriode 2011 hingga 2017.
Dalam pelaksanaan pil kades tersebut di desa Cipareuan Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut, hingga selesai dalam keadaan sukses tanpa ekses. Hasil pemilihan kades Cipareuan dimenangkan oleh Pejabat Baru H. Ata Sutisna Dengan perolehan 962 suara dari hak pilih 4188, Dan mengalahkan rivalnya Saepuloh dengan sura 575, H. Ata 678 suara, Nandang 365 balngko 50 suara dengan jumlah surat suara 2580, dengan jumlah pemilih 2630 suara
Sementara Kades Pemenang H. Ata menerangkan untuk pembangunan kedepan diharapkan membawa perubahan dengan didorong oleh masyarakat dan ingin seluruhnya program pembangunan dapat tersentuh keseluruhan dalam berbagai bidang.
Menurutnya masih banyak diperlukan pembangunan yang belum tersentuh, salah satunya sarana air bersih dan jalan lingkungan, ujarnya.
Sementara Camat Cibiuk Asep Harsono HS mengatakan dengan pemilihan ini untuk kepala desa yang baru diharapkan membawa perubahan disegala bidang dan semua calon yang ikut pemilihan semuanya berhubungan baik dan ada dalam kelegowaan.
" kami berharap calon yang kalah dapat bersatu dengan kades yang menang dan keadaan kelegowaan bagi pemilihan kades yang kalah," katanya * (Dede Oren}

BANTUAN KUALIFIKASI GURU HONORER SUDAH CAIR DIDUGA ADA PEMOTONGAN ADMINISTRASI DI UPTD PENDIDIKAN PADAHERANG

CIAMIS SURYA NUSANTARA – Pengajuan Kualifikasi Guru di Wilayah UPTD  Pendidikan Kecamatan Padaherang yang diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis sebanyak 176 orang,sedangkan yang diterima sekitar 40 orang dan 130 orang tidak di terima karena belum mempunyai nomor IPTK.Untuk ajuan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Padaherang kebanyakan usulan dari guru Sukwan yang mengajar di Sekolah Dasar(SD) di Padaherang.Bantuan yang sudah diterima yaitu Bantuan Fungsional Guru dan Bantuan Kualifikasi guru sukwan yang mengikuti Kuliah.
Setelah Pencairan bantuan Kualifikasi guru sebesar Rp.3.500.000,- di terima tapi sangat di sayangkan menurut keterangan dari pihak UPTD Pendidikan Kecamatan Padaherang bahwa ada 2 orang guru yang bernasib tidak mujur sebut saja ibu LN Guru yang mengajar di SD Negeri 1 Ciganjeng Kecamatan Padaherang saat mau mengambil uang bantuan kualifikasi waktu sedang di becak ada yang menelphon menanyakan nomor Rekening BRI setelah tiba di ATM BRI dan mau mengambil uang ternyata sudah tidak ada saldo tinggal Rp.51.000,- begitu juga nasib yang sama di alami oleh ibu ID Guru yang mengajar di SD Negeri 5 Karangpawitan Kecamatan Padaherang sangatlah kaget karena uang di ATM BRI sudah ada yang duluan mengambil,padahal nomor PIN tidak ada yang mengetahuinya.Kepala UPTD Pendidikan DEDE SARTO membenarkan bahwa kejadian yang menimpa LN dan ID pihaknya sudah mendapatkan laporan dari kedua korban kalau uang di ATM yang dimiliki oleh keduanya sudah ada yang mencurinya,”Kami sudah menyarankan kepada keduanya untuk menanyakan perihal ini ke Pihak BRI agar segera memblokir nomor rekeningnya”.Ungkap DEDE kepada SN di Ruang Kantornya.
Disamping hilangnya uang di ATM milik LN dan ID ada kekisruhan yang terjadi pada penerima bantuan Kualifikasi dan Fungsional Guru sukwan karena diduga adanya pemotongan bantuan untuk Administrasi Fungsional Guru Sukwan sebesar Rp.200.000,- sedangkan untuk Kualifikasi guru sebesar Rp.500.000,- setiap penerima dan yang mengkoordinirnya sebut saja KD bagian Kepegawaian di UPTD Pendidikan Padaherang, Saat SN menemui KD di ruang kantornya “Saya hanya menerima dan mencatat uang pemberian dari yang mendapatkan bantuan selanjutnya memberikannya ke Kepala PGRI” Tutur KD .
Dari hasil investigasi SN mendapatkan keterangan dari 3 orang guru sukwan  sebagai nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya bahwa setelah uang bantuan di ambil pada Rekening sebesar Rp.3.500.000,- dan selanjutnya yang Rp.500.000,- disetorkan kepada yang mengkoordinir(KD) bagian kepegawaian di UPTD Pendidikan,”ini sudah kesepakatan bersama kalau kami harus menyetor sebesar Rp.500.000,- ke UPTD Pendidikan ”Kata salah satu nara sumber SN.Kepala UPTD Pendidikan Padaherang DEDE SARTO dengan Kepala PGRI Padaherang RAHMAN S menerangkan bahwa pihaknya baru mendengar kalau ada pemotongan administrasi dari para guru sukwan yang menerima bantuan Kualifikasi dan Fungsional “Kami tidak pernah mengkoordinir hal ini begitu juga kami tidak mengadakan musyawarah dengan penerima,mungkin saja mereka memberikan kadeudeuh kepada kami”,Ungkap DEDE kepada SN.(MUSS)

PEMEKARAN KABUPATEN PANGANDARAN SUDAH DI AMBANG PINTU

CIAMIS,SURYA NUSANTARA- Tim Presidium Pemekaran Kabupaten Pangandaran yang akan memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis mengadakan acara Silaturahmi di kediaman Ketua Presidium Supratman di Pangandaran,Tampak yang hadir disana koordinator dari masing-masing Kecamatan seperti; Mangunjaya,Padaherang,Kalipucang,Pangandaran,Parigi,Cimerak,Sidamulih,Cigugur,Langkaplancar dan Cijulang.Acara di mulai dari jam 10:00 wib sampai dengan Selesai.
Supratman sebagai ketua Presidium mengatakan dalam sambutannya bahwa Pemekaran Kabupaten Pangandaran sudah diambang pintu karena DPR-RI akan mengadakan sidang Paripurna sekitar bulan Oktober 2011 nanti seharusnya kalau tidak ada halangan dengan permasalahan Undang-undang Pemilu dan Surat MK palsu Presidium Pemekaran Kabupaten Pangandaran sudah di sidangkan di Paripurna kemarin,”Insya Alloh di pertengahan tahun 2012 nanti Pemekaran Kabupaten Pangadaran sudah terbentuk”Tutur Supratman dalam sambutannya.SK Pemekaran akan turun setelah 90 hari ditanda tangani oleh Presiden.
Harapan Masyarakat Ciamis Selatan bilamana Pemekaran Kabupaten Pangandaran terbentuk diharapkan adanya perubahan dari segala macam bidang terutama Kemakmuran dan Kesejahteraan Masyarakat.Begitu juga Tim Presidium harus merapatkan Barisan agar terbentuknya Pemekaran bisa lebih cepat dan harus adanya komunikasi kepengurusan Partai baik yang di Daerah,Provinsi dan Pusat dengan cara mendiskusikan secara musyawarah juga lobi-lobi Politik.Dukungan terbentuknya Pemekaran Kabupaten Pangandaran datang dari berbagai pihak seperti; Pemuda Pancasila,PK-KNPI di setiap Kecamatan,Seluruh Kepala Desa dari 10 Kecamatan,Pengusaha dan seluruh Masyarakat Ciamis Selatan.(MUSS)

ATLIT CILIK DARI CIAMIS SELATAN MENJADI DUTA JABAR MEWAKILI INDONESIA DI KEJUARAAN APSSO ASIA

CIAMIS SURYA NUSANTARA – Atlet cilik yang berbakat datang dari keluarga yang pas-pasan putri dari pasangan suami istri Sagimin(35) dan Nining(28) warga Dusun Pondok Lombok Rt:03/09 Desa Sidomulya Kecamatan Pangandaran tidak menyangka kalau bakat dari anaknya bisa membawa Indonesia ke Asia Tenggara khususnya dalam kejuaraan Tenis Meja anak-anak,yang rencananya akan bertanding pada tanggal 15 Oktober 2011 tingkat Asia Tenggara dalam kejuaraan APSSO mendatang.
Susi Susilawati atlet cilik yang masih duduk di bangku Kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Wonoharjo Pangandaran senjak kelas 3 sudah bisa menjadi juara Tenis Meja tingkat SD,Pada Tahun 2010 menjadi juara tingkat Kecamatan,Kabupaten dan Provinsi begitu juga di tahun 2011 sekarang ini menjadi juara Nasional yang langsung terpilih menjadi Duta Jabar mewakili Indonesia ke Asia Tenggara.Sagimin(35) orang tua dari Susi mengatakan kepada SN bahwa bakat susi sudah senjak kecil hobinya olah raga tenis meja oleh kedua orang tuanya selalu diikuti keinginan anaknya “Saya sangat bangga karena anak saya yang bisa menjadi Duta  Jawa Barat mewakili Indonesia ke Asia begitu juga mohon do’a restunya dari semua pihak agar anak saya menjadi juara di sana nanti”,Tutur Sagimin.
Dalam rangka silaturahmi Presidium Pemekaran Pangandaran Susi Susilawati dan kedua orang tuanya hadir yang sekaligus mohon dukungan dan tentunya Do’a Restu dari Tim Presidium,karena pada tanggal 01 September 2011 akan berangkat ke Bandung untuk pemusatan pelatihan yang kemudian dari tanggal 07 sampai dengan 08 September 2011 persiapan pertandingan di Asia tenggara pada tanggal 15 September 2011 dalam kejuaraan APSSO.(MUSS/DEH).

Cikapundung Antara Banjir dan Pencemaran

Bandung (SN).- Mungkin kita sepakat bahwa cikapundung bukan sumber masalah dari banjir ataupun pencemaran tapi cikapundung hanyalah dampak dari sebagian perilaku manusia yang berimbas pada kehidupan masyarakat.
"entah mulai dari kapan  cikapundung menjadi sexy menarik banyak perhatian orang "
Air adalah kekayaan alam yang terkandung didalam bumi dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat hal ini terkandung dalam pasal 33 UUD 1945 yang memiliki arti dalam memperingati hari air yang jatuh pada tanggal 22 maret sebagai wujud partisipasi taruna pencinta alam (TAPAL) beserta warga masyarakat menger hilir desa sukapura kec. Dayeuh kolot kab. Bandung.
Belum lama ini mengadakan bakti social untuk membenahi saluran air serta membesihkan sampah yang berada di wilayah saluran sungai cikapundung /cigede.
Salah satu dari anggota tapal Abah bopeng kami sangat antusias untuk melestarikan sungai ini agar kedepanya dampak dari kegiatan tersebut, sungai cikapundung ini bebas dari pencemaran untuk mengatasi akan terjadinya banjir kami beharap agar kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan kali ini saja tapi harus secara rutin dan berkesinambungan karena hal ini merupakan kepentingan bersama ungkapnya.
Pendekatan sosiologisyang bertumpu dari pemahaman kedudukan manusia di dalam lingkungan maka dapat dapat di jadikan acuan sebagai pemahaman kelestaaarian lingkungan dan air, upaya penanggulangan masalah air seyogyanya tidak hanya tanggung jawab satu kelompok melainkan juga tanggung jawab bersama.
Sehubungan dengan adanya kesiapan warga dalam pelaksanaan perbaikan saluran air sungai cikapundung / cigede kepada pemerintah pusat maupun pemkab bandung meminta agar dapat memberikan bantuan untuk pemeliharaan dan perbaikan saluran sungai cikapundung / cigede agar kegiatan tersebut dapat segera di lakukan dengan pemeliaharaan, perbaikan serta penataan sungai cikapundung / cigede yang berada di wilayah desa sukapura kec. Dayeuh kolot kab. Bandung. ( Kris)

“PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE 66 TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS DI LAPAS JELEKONG DIHADIRI PEJABAT MUSPIDA KABUPATEN BANDUNG BERJALAN DENGAN HIKMAT” SEBANYAK 245 ORANG NAPI MENDAPATKAN REMISI

Kab Bandung (SN).- Sebanyak 245 orang Napi mendapatkan Remisi  tanggal 17/08/2011 di Lapas/Rutan  Jelekong kecamatan Bale Endah  sekitar pukul 11,30 wib para rombongan Muspida Kabupaten Bandung diantaranya Bupati Dadang Muhammad Naser.SH,MSi  beserta jajaranya Ketua PN kls 1A Bale Bandung, Kejari Bale Bandung (diwakili) Danramil,Kapolsek dan unsur Muspika, kecamatan Bale Endah,usai Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI dilanjutkan Pelemasan nama nama Napi yang mendapatkan Remisi berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI nomor w.82207.PK.0104- Tahun 2011  yang ditetapkan di Bandung oleh Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat di tanda tangani oleh M.Nasir Almi, SH,MM,saat di komfirmasi SN di Kalapas Jelekong Budi Sarwono, Bc.IP.SH,MSi mengatakan bahwa dalam Momentum di Bulan Suci Ramadhan 1432 H. sebagian Para Napi yang mendapatkan Remisi bertepatan 17 Agustus 2011 mengingat Undang undang no 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan,dan Per Men Hukum dan Hak Azasi Manusia RI nomor :M.HH01 PK.0202 tahun 2010 tanggal 22 mei 2006 Tentang Remisi Susulan ,maka berdasarkan Pengajuan sebagian para Napi banyak mendapat Remisi/Pemotongan masa Tahanan bahkan ada yang remisi langsung Napi bias bebas menghirup udara segar tentunya adabeberapa katagori remisi seperti Remisi Umum (RU) dan Remisi Khusus (RK) dengan 2 Golongan B1 dan BII untuk golongan B1 ancaman Hukuman diatas 1 tahun dan golongan BII yang masa Tahanan tinggal 1 Tahun kebawah  diatas 6 bulan Penjara'tandas Budi,'untuk Vonis Bebas ada 17 orang yang sebelumnya mengajukan Cuti Bersyarat.
"Kesemuanya itu kita kembalikan lagi kepada Para Napi didalam menjalaninya Tahanan apakah bisa memenuhi unsur syarat syarat yang sudah menjadi Protap (Prosedur Tetap) baik itu dalam tingkah laku, jujur, tidak pernah punya masalah dan lain lain.  (Subhan.S.SH)

Kejari Sumedang Diminta Periksa Kades Hayati

SUMEDANG, (SN) - Terkait langkah nekad Kepala Desa Hayati menebang dan menjual puluhan pohon jati di komplek pemakaman keramat Pasir Ipis, banyak tokoh Desa Darmawangi Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang mengharapkan agar pihak kepolisian atau kejaksaan turun-tangan untuk memeriksa penggunaan uang hasil penjualan kayu jati yang konon mencapai Rp 280 Juta.
Menurut keterangan beberapa sumber, Kades Hayati senantiasa berdalih uang hasil penjualan kayu jati tersebut dipergunakan untuk merampungkan pembangunan  Kantor Balai Desa Darmawangi yang lama terbengkalai. Namun, warga heran, Kades Hayati masih menggunakan dana bantuan lainnya ( ADD,--red ) untuk tujuan penuntasan bangunan balai desa.
" Kami kira uang hasil penjualan kayu jati makam itu bisa mencapai Rp 300 juta atau Rp 400 Juta. Dia ngakunya hanya terjual Rp 280 Juta. Nah, kami mohon, pihak kepolisian atau kejaksaan Sumedang turun-tangan mengusut tuntas dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam hal ini, " tutur beberapa warga Kampung Cariang dan Cikalung dengan nada gemas.
Lagi pula, kata warga, kondisi kehidupan Sang Kades akhir-akhir ini sangat berubah drastis. Padahal, warga tahu selain jadi Kepala Desa, tidak pernah ada pekerjaan sampingan lainnya. Begitu pula, suaminya hanya seorang PNS yang baru diangkat,"
Ketika hendak dikonfirmasikan kepada Kades Hayati ke rumahnya beberapa pekan lalu, awalnya wartawan mendapat keterangan dari salah seorang anak yang sedang bermain di halaman rumah Kades Hayati, bahwa  Bu Kades sedang ada di rumah. Namun setelah Wartawan SN duduk menunggu di ruang tamu, malah suami Kades Hayati yang menemui katanya Ibu Kades sedang ke pengajian.
Berdasarkan  penyelusuran wartawan ke lokasi pemakaman Pasir Ipis, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih berbekas becho yang meluluh-lantakan batu-batu nisan kuburan keramat. Ironisnya, batu-batu nisan tersebut  nyaris tidak pernah ditertibkan kembali.
Pohon jati yang ditebang, menurut warga yang mengantar wartawan, lebih dari 20 batang, diantaranya beberapa batang berusia ratusan tahun dengan lebar lilit batang 5 meteran.
" Kami yakin, tidak akan lama lagi Kades Hayati akan kena batunya. Ia akan kena kutukan dari leleuhur di pemakaman itu. Ah, tingal we pa, pasti katulah kuwu kitu mah," ujar warga pengantar wartawan.  (Irif) ***

JAMSOSTEK & PTPN VIII Persero Diduga Manipulasi Data KPJ


Bandung (SN).- Untuk mengunggkap hal tersebut, SN membentuk tim dan sebagai sampel telah melakukan investigasi di dua  kebun yaitu kebun Sinumbra yang terletak di daerah Rancabali /Ciwidey dan kebun Malabar yang terletak di daerah Pangalengan serta telah berhasil mendapat informasi dari hasil konfirmasi dari beberapa nara sumber.
Di Sinumbra  menemukan adanya Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) ganda yang dimiliki oleh beberapa orang buruh, dan selain masalah KPJ ganda  masih banyak buruh yang tidak mempunyai KPJ, hal ini mengundang tanda tanya bagaimana peserta klaim JHT (Jaminan Hari Tua ).  Bukankah KPJ menjadi salah satu persyaratan pada saat peserta melakukan klaim JHT . " Saya mah orang lapangan pak ,jadi tidak tahu mengapa bisa jadi 2, itu mah urusan orang-orang kantor induk" ,tutur DR salah seorang buruh yang mempunyai KPJ ganda saat ditemui SN di rumah kediamanya.
Desember 2010 tahun lalu, SN menemani DR (pemilik KPJ dengan no 89K00383xxx dan KPJ no 84K02005xxx ) ke PT JAMSOSTEK persero Jl. PHH  Mustofa no 39 Bandung untuk pengecekan saldo KPJ no 89K00383xxx  " Bapak masih dinas  ", tanya petugas Jamsostek yang bernama Dewi.
" Masih bu ", jawab DR singkat.
" Sudah diambil pak, Januari '98", ujar Dewi sambil memberikan Print outnya .
Dari Jamsostek, dengan tetap menjungjung azas praduga tak bersalah, SN melakukan konfirmasi ke Sinumbra yang di wakili Bagian Umum Dimyati Pribadi, Ketika di singgung adanya KPJ ganda, orang yang sangat berpengaruh di kebun Sinumbra itu menyebutkan hal tersebut terjadi karena adanya penggabungan saldo di ke dua KPJ.
SN kemudian melayangkan surat konfirmasi kepada PTPN VIII persero dan PT Jamsostek persero namun tidak ada tanggapan dari ke dua perusahaan di bawah naungan BUMN tersebut.
Sementara itu di kebun Malabar, berhasil menemukan masih banyak buruh yang tidak memililki KPJ dan pada saat buruh selaku peserta Jamsostek melakukan klaim JHT, mereka hanya menerima amplop yang berisi uang, pengurusannya dilakukan oleh petugas yang ditunjuk perkebunan.tutur salah seorang buruh " Saudara saya pak, pada saat mau mengurus ASTEK ( JHT Jamsostek /Red) pada hal semua persyaratan sudah lengkap, eh dari direksi disuruh pulang lagi !".
" Kalau saya pak, sudah 8 tahun jadi karyawan tetap, tapi tidak pernah tahu dan belum pernah melihat bagaimana rupa dan bentuknya kartu Jamsostek, tapi di struk gaji ada potongan iuran Jamsostek " ujar D di sela-sela obrolan santai.
Melakukan konfirmasi ulang senin pekan lalu kepada pihak Jamsostek yang ketika itu diwakili oleh Lucky. Menurut Lucky, mengenai KPJ ganda hal tersebut terjadi karena adanya penggabungan saldo atau amalgamasi di ke dua  KPJ.
Dan ketika disinggung adanya pernyataan dari Dewi petugas Jamsostek beberapa waktu lalu, hal tersebut menurut lucky adanya kesalahan informasi, menurut lucky  "untuk amalgamasi, peserta harus mengajukan permohonan terlebih dahulu ", Sedangkan orang yang bersangkutan masih kerja di tempat yang sama
Sementara itu dasar almagamasi biasa terjadi karena peserta pindah kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain dan tidak melakukan "klaim JHT" atas saldo KPJ yang didaftarkan perusahaan lama. Adanya KPJ ganda, buruh yang tidak memiliki KPJ , klaim JHT tidak bisa dilakukan buruh selaku peserta Jamsostek dan harus diwakilkan kepada petugas yang ditunjuk perusahaan dan tidak adanya journal adalah bukti tidak berfungsinya''  Sistem Pemeriksaan Internal (SPI) " atau mungkin saja SPI terlibat di dalam permainan tersebut?
Sunguh ironi sekali 2 perusahaan besar di bawah naungan BUMN tidak kooperatif ketika media masa melakukan konfirmasi bahkan terkesan memberikan jawaban yang berbelit-belit dan membodohi. (Red /Korlip)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money